Heboh, Spanduk “Selamat Datang di Desa Maling” di Pamekasan Madura

Warga Pamekasan Bentangkan Banner Unik
Sumber :

PAMEKASAN – Warga di Dusun Pokapok, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, mendadak jadi sorotan nasional. Bagaimana tidak, mereka nekat membentangkan spanduk bertuliskan “Selamat Datang di Desa Maling” pada Kamis (21/8/2025). Spanduk itu sontak viral di media sosial dan jadi bahan perbincangan panas.

Usai Disindir Masyarakat Desa Maling, Polisi Tangkap 2 Orang Pelaku

 

Aksi itu bukan sekadar iseng. Melainkan jeritan kekecewaan yang sudah bertahun-tahun menumpuk. Warga mengaku sudah sering kehilangan sepeda motor, tapi pelaku pencurian tak pernah berhasil ditangkap.

Moge Salah Jalur, Sanksi Tilang, Drama Maaf dan Ini Wajahnya

 

Kami pernah lapor kasus curanmor, tapi berbulan-bulan tetap tidak ada hasil. sementara kami hanya bisa gigit jari,” ungkap Ahsin, warga sekaligus korban kehilangan motor.

Unik! Ibu-Ibu Ikut Tarik Mobil Damkar Sejauh 10 Meter di HUT RI ke-80 Bangkalan

 

Lebih pedas lagi, setelah dua hari dipajang, spanduk tersebut diganti dengan tulisan baru:

“Selamat Datang di Desa Paling Aman Sedunia – Aman bagi maling untuk mencuri dan dijamin tidak akan ketangkap.”

 

Sindiran itu bagaikan tamparan keras bagi aparat penegak hukum. Bagaimana tidak, di kawasan itu tercatat sudah delapan kali motor warga raib, namun hingga kini nihil tersangka yang terungkap.

 

Ahsin menambahkan, motornya hilang di depan rumah beberapa bulan lalu. “Sudah dilaporkan ke polisi, tapi sampai sekarang pelakunya entah di mana,” katanya getir.

 

Sementara itu, Humas Polres Pamekasan, AKP Jufriadi, mengakui munculnya spanduk tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat. Ia menyebut pihak kepolisian telah melakukan penggerebekan ke rumah terduga pelaku pencurian, namun hasilnya nihil.

 

“Petugas tidak menemukan pelaku saat dilakukan penggerebekan. Saat ini penyelidikan masih berjalan, dan patroli malam hari sudah ditingkatkan untuk mencegah kejadian serupa,” jelasnya.

 

Meski begitu, masyarakat tetap berharap tindakan aparat bukan hanya sebatas patroli atau penggerebekan kosong. Karena bagi warga, setiap motor yang hilang bukan sekadar kendaraan, melainkan nyawa penghidupan.

 

Dan kini, melalui spanduk itu, masyarakat seolah ingin berkata:

Kalau hukum tak bisa lindungi rakyat, biar rakyat yang melindungi diri dengan sindiran.