Mayjen TNI Rudy Saladin: Membangun Kehangatan di Pulau Terpencil

Mayjen TNI Rudy Saladin Pangdam V/Brawijaya di Sumenep
Sumber :

Kebersahajaan Mayjen Rudy dalam berinteraksi menunjukkan bahwa beliau bukan hanya milik institusi militer, melainkan milik bangsa, milik rakyat. Beliau hadir tidak untuk dikagumi, tetapi untuk bersama-sama menginspirasi.

Gerakan Sumenep Melawan: Karena Mengkhawatirkan, Saatnya Kejagung RI Ambil Alih Kasus Dugaan Korupsi BSPS Sumenep

Penghargaan untuk Prajurit: Ketulusan dalam Kepemimpinan

Puncak penghargaan moral dan spiritualitas dalam safari ini ditunjukkan saat Pangdam bertemu dengan tiga prajurit dari Koramil 0827/22 Masalembu, yakni Serka Yohanes, Serda Bambang, dan Koptu Yunus, yang berperan penting dalam pengamanan penemuan 35 kilogram sabu. Atas dedikasi, ketulusan dan keberanian mereka, Mayjen Rudy memberikan penghargaan yang luar biasa: perjalanan umroh bagi prajurit Muslim, perjalanan wisata religi bagi yang non-Muslim, serta pendidikan untuk ketiganya.

Jamaah Haji Ilegal Asal Pamekasan Wafat, Kemenag Tolak Pemberitaan

Tindakan ini menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Mayjen Rudy Saladin, reward bukan hanya bersifat administratif, tetapi juga menyentuh sisi spiritual, sosial, dan emosional. Penghargaan ini tidak hanya meningkatkan moral prajurit, tetapi juga menjadi pesan kuat tentang pentingnya ketulusan dalam tugas dan bahwa keberanian serta integritas tidak akan pernah luput dari perhatian seorang pemimpin sejati.

Kepedulian yang Tidak Hanya Dalam Kata

TANGIS KEPULAUAN UNTUK KEADILAN: MASYARAKAT KUMPULKAN DONASI HASIL ALAM UNTUK KAWAL KASUS BSPS

Selain aktivitas militer dan simbolik, kunjungan Pangdam juga menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan sosial di wilayah terluar. Di Pulau Gili Iyang yang dikenal memiliki kadar oksigen tertinggi di dunia beliau tidak hanya datang untuk observasi, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan potensi wilayah dan pentingnya menjaga lingkungan. Momentum ini menunjukkan bahwa seorang pemimpin harus mampu membaca masa depan dari lanskap geografi dan potensi lokal.

Safari kebangsaan ini mencapai puncaknya ketika Pangdam menunaikan Sholat Idul Adha di Masjid Agung Sumenep dan menyembelih hewan kurban secara langsung. Sebuah simbol spiritual yang kuat bahwa kepemimpinan tidak sekadar soal memerintah, tetapi juga soal pengorbanan, pengabdian, dan penyatuan diri dengan rakyat yang dilayani.

Halaman Selanjutnya
img_title