Diduga CSR Perusahaan Migas di Kepulauan Sumenep Hanya Jadi Bancakan 'Oknum'

Ilustrasi Ketidakjelasan CSR Migas Sumenep Madura
Sumber :

Sumenep — Carut-marut pengelolaan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan migas di wilayah kepulauan Sumenep kembali menjadi sorotan. Wakil Ketua GARDASATU Jawa Timur, Pausi, mengungkapkan adanya dugaan kuat bahwa CSR yang seharusnya bermanfaat untuk masyarakat justru diselewengkan oleh oknum tertentu di lapangan.

SDN Pangarangan 1 Sumenep Tampil Memukau di Festival Macopat Klenengan Dolanan

 

“CSR PT KEI di wilayah Kepulauan Sapeken diduga hanya menjadi permainan kelompok tertentu. Kami menerima laporan warga bahwa ada kepala desa yang menganggarkan dana CSR untuk pembelian mesin perahu, namun mesin perahunya digunakan untuk kepentingan pribadi. Di pasang di perahu kades itu. Bahkan ada mesin traktor dari CSR,  yang seharusnya dibagikan gratis untuk  masyarakat, justru diperjualbelikan lagi oleh oknum kepala desa,” ujar Pausi dalam keterangannya.

Duta Wisata Sumenep: Gagah di Panggung, Hilang di Lapangan

 

Ia menambahkan bahwa temuan tersebut merupakan hasil investigasi tim GARDASATU Jatim dalam beberapa hari terakhir di lapangan. “Banyak sekali temuan. Banyak sekali keluhan masyarakat. ada kongkalikong antara kepanjangan tangan perusahaan migas dg oknum pemerintahan di sana, Maka sangat wajar jika kemudian muncul penolakan keras terhadap rencana PT KEI untuk melakukan survei seismik di Pulau Kangean,” tegasnya.

Tumbal Jiwa Karapan Sapi Sumenep, Siapa Tanggungjawab?

 

Pausi juga menyebut bahwa gejolak serupa muncul di wilayah lain seperti Pulau Sepanjang, di mana PT MGA diduga menjalankan operasi yang tidak transparan. “Bicara CSR, bagi hasil bahkan Participating Interest (PI) pun tidak jelas. Kami mendapat laporan bahwa operasional mereka bahkan menggunakan solar subsidi. Ini sungguh keterlaluan,” katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title