Ayam Jantan dan Safari Rakyat di Ujung Negeri
Tapi siapa sangka, dari ketimpangan itu, lahir dialog yang penuh kemanusiaan, di warung kopi, di pinggir pantai, di pos terpencil.
Ia tidak datang membawa pidato tentang strategi militer. Ia bicara soal narkoba yang menyusup di pulau-pulau. Tentang anak-anak muda yang kehilangan arah, bukan karena malas, tapi karena terlalu sering diabaikan.
Dan di situlah letak kejutannya. seorang jenderal yang justru lebih terdengar dari politisi mana pun. Kalimatnya mungkin sederhana, tapi suaranya mengandung keikhlasan.
“Negeri ini tidak bisa dijaga dengan senjata saja, tapi dengan hati yang sadar dan jiwa yang kuat.”
Lho, ini jenderal atau filsuf? Tapi barangkali, kita memang butuh pemimpin yang bisa menyatukan keduanya. Seperti Sultan Hasanuddin di masa lalu, ayam jantan dari timur yang bukan hanya gagah di medan perang, tapi juga kuat menjaga marwah rakyatnya.
Safari Tanpa Karpet Merah
Di negeri lain, safari berarti rombongan pejabat, foto drone, dan seragam yang disetrika lima lapis. Tapi safari Rudy Saladin tidak punya panggung.