Mafia BBM di Kepulauan Sumenep Diduga Bergerak Bebas, Pertamina Bungkam?
Sumenep-, Persoalan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah SPBU wilayah Kepulauan Sumenep, Madura, kian memprihatinkan. Harga jual BBM bersubsidi diduga kuat dijual jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah. Ironisnya, kondisi yang mencekik masyarakat ini sudah berlangsung lama dan berulang kali dilaporkan, namun mafia BBM seolah dibiarkan bergerak bebas.
Abdul Gani, warga Pulau Kangean, mengungkapkan bahwa harga solar bersubsidi di daerahnya dijual Rp9.000 hingga Rp12.000 per liter. Padahal, harga resmi seharusnya hanya Rp6.800 per liter. “Cukup aneh dengan Pertamina, SPBU ini sudah dilaporkan beberapa kali. Petugas hanya turun, menyegel, tapi beberapa bulan kemudian dibuka kembali. Solar selalu kosong, tapi pembeli dengan drum diprioritaskan,” tegasnya.
Tak hanya soal harga, kualitas BBM di Kepulauan Sumenep juga dikeluhkan masyarakat. Habibah, warga Pulau Ra’as, mengaku motornya sering rusak meski jarang dipakai. Kerusakan selalu terjadi di bagian head cylinder. Ia menduga kerusakan itu akibat buruknya kualitas BBM yang beredar di wilayahnya.
Sementara itu, pihak Pertamina Surabaya yang dikonfirmasi melalui Sales Branch Manager (SBM) Imam Bukhari, awalnya menyatakan masih akan melakukan penelusuran terkait dugaan mafia BBM tersebut. Namun, tidak lama setelah pernyataannya terbit, Imam kembali menghubungi redaksi madura.viva.co.id dan meminta agar namanya tidak dicantumkan dalam pemberitaan. “Saya dikomplai tim media Pertamina, mas. Tolong jangan bubuhkan nama saya,” ujarnya singkat.