Mo’amo’: Membangun Ketahanan Pangan Melalui Wisata Kuliner Lokal
- Diaz Rizal S.TP
Selain itu, pengembangan mo’amo’ sebagai bagian dari sistem pangan lokal juga berdampak positif pada perekonomian. Dengan meningkatnya permintaan terhadap bahan baku mo’amo’, para petani lokal dapat memperoleh keuntungan lebih besar dan mengurangi risiko ketidakstabilan harga beras. Dengan demikian, mo’amo’ tidak hanya menjadi simbol kearifan lokal, tetapi juga bagian dari strategi ketahanan pangan yang efektif.
Mo’amo’ sebagai Potensi Wisata Kuliner
Selain berkontribusi dalam ketahanan pangan, mo’amo’ juga memiliki potensi besar dalam sektor wisata kuliner. Kabupaten Sumenep, dengan kekayaan budaya dan tradisinya, dapat mengembangkan mo’amo’ sebagai daya tarik ekowisata pangan. Wisatawan yang berkunjung ke Sumenep dapat diperkenalkan dengan proses pembuatan mo’amo’ melalui lokakarya memasak atau festival kuliner khas Madura.
Lebih lanjut, restoran dan warung makan lokal dapat menjadikan mo’amo’ sebagai menu unggulan yang menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Upaya ini tidak hanya melestarikan warisan kuliner, tetapi juga mendukung perekonomian masyarakat desa. Dengan strategi pemasaran yang tepat, mo’amo’ dapat menjadi ikon kuliner lokal yang memperkuat identitas budaya Sumenep.