Ziarah Ulama dan Program Pendidikan, Madura United Perkuat Identitas Budaya dan Masa Depan Pemain
- IG Madura United
Sumenep – Menjelang bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia 2025/2026, Madura United mengambil langkah unik dan penuh makna dalam mempersiapkan tim. Tidak hanya fokus pada fisik dan strategi, klub berjuluk Laskar Sape Kerrab ini juga membekali pemainnya—baik lokal maupun asing—dengan pemahaman budaya dan spiritualitas khas Madura.
Presiden Klub Madura United, Achsanul Qosasi, memimpin langsung kegiatan ziarah ke makam KH. Bahaudin Mudhary, seorang ulama kharismatik dan tokoh metafisika asal Madura. Makam tokoh besar tersebut terletak di Kelurahan Pamolokan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.
"Ini bukan sekadar ziarah, tapi bagian dari ikhtiar batin dan bentuk penghormatan terhadap tokoh besar Madura. Kami juga ingin memperkenalkan kearifan lokal kepada seluruh pemain, termasuk yang berasal dari luar negeri," ujar Achsanul, yang juga merupakan putra dari KH. Bahaudin Mudhary.
Ia menambahkan bahwa seluruh pemain, pelatih, dan ofisial yang hadir turut mendoakan menurut keyakinan masing-masing, sebagai simbol kebersamaan dan penghormatan lintas budaya dan agama. “Semoga ini membawa berkah bagi tim dalam menjalani kompetisi,” imbuhnya.
Setelah melaksanakan ziarah, rombongan tim melanjutkan perjalanan ke Pamekasan untuk mempersiapkan laga perdana mereka melawan Persis Solo di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Sabtu (9/8/2025) malam.
Namun, sebelum sampai di Pamekasan, Madura United sempat singgah di Universitas Bahaudin Mudhary (UNIBA) Madura. Di kampus yang berdiri untuk mengenang sang ulama, manajemen klub dan pihak universitas menandatangani nota kesepahaman kerja sama di bidang pendidikan.
pemain Madura United ketika mendaftar ke UNIBA Sumenep
- IG Madura United
Kerja sama ini langsung diwujudkan dengan diterimanya empat pemain asing Madura United sebagai mahasiswa baru di UNIBA. Mereka adalah Luiz Marcelo Morais dos Reis (Brasil), Albertine Joao Pereira (Guinea), serta Jordy Hendrik Nicolaus Wehrmann dan Jasey Wehrmann (Belanda). Keempatnya memilih melanjutkan studi di Fakultas Hukum dan Fakultas Manajemen.