Lebih dari Warung 24 Jam, Dosen UNAIR Paparkan Sejarah Hingga Etos Orang Madura
Madura – Ungkapan “Madura Menguasai Dunia” belakangan ramai di media sosial. Menanggapi tersebut, Dr La Ode Rabani SS MHum, dosen ilmu sejarah di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) turut memberikan pendapatnya. Ia menyebut bahwa kalimat itu bukan sekadar lelucon, namun menyimpan sejarah panjang dan nilai kultur yang dalam.
“Dilacak dari akar historis, orang-orang Madura dikenal mempunyai etos kerja yang kuat dan bebas, tanpa mau diintervensi oleh penguasa kolonial Belanda sekalipun,” ujarnya.
Jejak Sejarah
Laode memaparkan, etos kerja yang dimiliki masyarakat Madura juga diakui lintas kelompok, bahkan oleh komunitas Tionghoa. “Berasal dari negeri yang secara ekologi tidak subur dan tidak berbasis agraris, orang-orang Madura telah menjadi pekerja keras dengan etos kerja luar biasa,” jelasnya.
Madura dikenal pula sebagai etnis maritim. La Ode menyebut, mereka ahli dalam navigasi, pembuatan perahu, dan perdagangan pesisir. Hal itu diperkuat dari letak geografis Madura yang strategis berada di jalur utama perdagangan Nusantara.
“Madura secara geoekonomi sangat dekat dan terintegrasi intensif dengan pusat-pusat ekonomi maju di Jawa seperti Surabaya, Probolinggo, dan Pasuruan. Kondisi itulah menyebabkan orang-orang Madura belajar banyak dari geliat ekonomi yang ada,” paparnya.