Mengenal Jejak 4 Raja Perempuan Pemimpin Madura

Keraton Sumenep
Sumber :
  • Agustina P

Sebutan Ratu pada sosok yang pasareannya ada di kawasan Asta Madegan Sampang ini bermakna permaisuri. Beliau ini memang isteri utama dari Raden Koro alias Pangeran Tengah, penguasa Madura Barat yang berkedudukan di Sampang.

Usai Tetapkan 8 Tersangka, Kini Polisi Panggil Kades Pangorayan

Sedangkan sebutan Ibu, karena beliau ini adalah ibu suri atau ibunda dari putra mahkota, yakni Raden Prasena di atas.

Setelah peristiwa invasi Mataram di Madura (1624), yang ujungnya banyak merenggut nyawa penguasa Madura, wilayah Madura Barat menjadi bawahan Mataram. Putra Mahkota dibawa ke Mataram, tak jadi dibunuh. Bahkan penguasa Mataram (Sultan Agung) tertarik, dan mengambilnya sebagai anak, serta di kemudian hari dinikahkan dengan salah satu saudarinya.

Polisi Selidiki Kebakaran Misterius yang Hanguskan Mobil dan Motor di Sampang

Jadi Cakraningrat I adalah anak angkat sekaligus saudara ipar Sultan Agung. Dari pernikahan itu, dalam sebuah versi lahirlah Raden Demang Mlayakusuma, ayahanda Pangeran Trunojoyo.

Nah, setelah itu Madura Barat dikembalikan pada Cakraningrat I. Pangeran ini lantas dibesarkan oleh Ratu Ibu Madegan, ibunya. Karena Cakraningrat I masih di bawah umur, maka diangkatlah walinya, yaitu Pangeran Santomerto, adik Ratu Ibu Madegan.

Lebaran Ketupat, Tradisi Penuh Makna yang Tetap Hidup di Sampang

Ratu Ibu Arosbaya

Ratu yang dibahas kali ini masih terkait dengan Pangeran Cakraningrat I. Bedanya, jika Ratu Ibu Madegan adalah ibunya, maka Ratu Ibu Arosbaya ini adalah permaisurinya.

Halaman Selanjutnya
img_title