Ubah Kemustahilan Jadi Keniscayaan, PHE WMO Kembali Raih PROPER Emas 2024
- Abraham
Hasilnya, PHE WMO mengubah kemustahilan menjadi keniscayaan. Program ini berhasil meningkatkan produktivitas 6,7 hektare lahan kering dan memanfaatkan 95,8 ton limbah ternak untuk pupuk organik, serta lebih dari 6 ton cocopeat per tahun dimanfaatkan untuk membantu penghematan air dengan menggunakan sistem pertanian regeneratif berbasis teknologi tepat guna.
Manager WMO Field, M Basuki Rakhmad mengatakan perusahaan juga memperkenalkan alat soil nutrient sensor kepada warga untuk mengukur kandungan nutrisi penting dalam tanah seperti nitrogren, fosfor dan juga kalium. Alat ini membantu petani untuk menyesuaikan pengaplikasian pupuk agar tanaman mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Penggunaan sensor dapat memastikan tanaman petani tumbuh dengan optimal dan hasil panen yang lebih baik dengan tingkat keberhasilan 99,3 persen.
Petani juga diperkenalkan dengan metode rain harvesting, yakni melakukan proses pengumpulan dan penyimpanan air hujan untuk digunakan di kemudian hari, serta menerapkan Atmosfering Harvesting, yang merupakan teknologi untuk mengumpulkan air dari kelembaban udara.
"Kami melalui Eco Edufarming mendiseminasi pengetahuan tentang pembuatan pupuk kompos, pupuk organik cair (POC), mikro organisme lokal (MOL), silase, dan olahan produk pertanian lainnya," kata Basuki Rakhmad.
PHE WMO tak hanya berhasil memanfaatkan cadangan air yang surplus sebesar 44 juta meter kubik per tahun di Ketapang, namun juga menciptakan kesadaran petani untuk menerapkan sistem pertanian hemat air dan organik. Alhasil mereka berhasil menanam tanaman holtikultura di lahan kering seperti cabai, tomat, semangka, melon, kangkung, dan lain-lain dengan sistem intensifikasi tanaman satu lubang dua tanaman. "Setelah mengenal PHE WMO, masyarakat memperoleh angin segar. Kami diajari bertani secara organik dan menggunakan teknologi tepat guna," kata Local Hero Marnawi.
Kini lebih dari 30 kelompok yang mereplikasi program Eco Edufarming dan lebih dari 140 petani mengakses pengetahuan tentang metode pertanian organik. Selain itu, lebih dari 60 sekolah melalukan kunjungan studi di demplot Eco Edufarming.
"Kami berharap program PHE WMO tidak hanya berguna terhadap penerima manfaat. Lebih dari itu, program yang kami prakarsai diharapkan bisa memberikan multiplier effect memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas," tutur General Manager Zona 11 Zulfikar Akbar.