GARDASATU : Modus Ternak Cukai, PR Berjamuran di Madura Disinyalir Dipelihara Bea Cukai

Ilustrasi Cukai Rokok Madura
Sumber :

Surabaya-, GARDASATU (Garuda Sakti Bersatu) Jawa Timur segera mengungkap praktik "ternak cukai", modus baru yang dilakukan sejumlah pabrik rokok lokal di Madura. Setelah melakukan investigasi selama berbulan-bulan, GARDASATU menemukan bahwa banyak pabrik rokok di Madura hanya menjadi kedok belaka, tanpa aktivitas produksi nyata.

Nenek Marhamah Calon Jemaah Haji Tertua Asal Pamekasan Berusia 104 Tahun

 

Modusnya, pabrik-pabrik ini menebus atau membeli pita cukai rokok dari Bea Cukai, namun tidak digunakan untuk produksi di Madura. Sebaliknya, pita cukai tersebut dijual kembali ke daerah lain seperti Jawa bagian selatan, Malang, dan sekitarnya. Bahkan, ada transaksi yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi hanya di atas mobil, bahkan di area sekitar kantor Bea Cukai sendiri.

GARDASATU Desak Presiden Prabowo Turunkan KEJAGUNG-RI ke Sumenep

 

"Keuntungan dari transaksi ini mencapai ratusan juta rupiah per sekali jual beli," ungkap Badrul Aini, Ketua GARDASATU Jatim.

Kades Tersakti di-Indonesia Akhirnya Ditahan Kejari Sumenep

 

Lebih parah lagi, cukai untuk rokok jenis Sigaret Kretek Tangan (SKT) dijual kepada pabrik-pabrik rokok besar yang memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM), dengan alasan 'salah tempel'. Praktek ini tidak hanya melanggar aturan, tetapi juga berpotensi merugikan negara hingga triliunan rupiah.

 

Tak hanya itu, GARDASATU mengungkapkan bahwa data para pelaku sudah dikantongi. Bahkan, investigasi menemukan bahwa beberapa pabrik rokok tersebut dibiayai dari hasil judi online, yang uangnya kemudian dicuci melalui bisnis rokok lokal.

 

"Semua data ada di tangan kami. Ini bukan sekadar dugaan, ini fakta. Ada keterkaitan antara judi online dan pendirian pabrik rokok abal-abal di Madura. Ini jelas kejahatan terorganisir," tambah Badrul.

 

GARDASATU menegaskan tidak akan berhenti di level daerah. Mengingat kuatnya dugaan keterlibatan oknum-oknum lokal di Madura dan Jawa Timur, laporan resmi akan langsung diajukan ke Presiden Prabowo Subianto.

 

"Kalau hanya dilaporkan di lokal, kemungkinan besar akan aman-aman saja. Ini sudah sindikat. Kami akan langsung lapor ke Presiden," tegasnya.

 

Terakhir, GARDASATU berkomitmen untuk terus mengawal pengungkapan kasus ini hingga tuntas, demi menyelamatkan keuangan negara dan menjaga nama baik Madura.