Mencekam! Ratusan pemuda di Bangkalan Saling Serang Gunakan Sarung dan Petasan
Bangkalan-, Ratusan anak muda terlibat aksi perang sarung antar kelompok di jalan raya kamal bangkalan madura jawa timur. Tidak hanya menggunakan sarung, mereka juga saling serang mengunakan mercon.
Para ratusan anak muda ini saling adu pukul, antar kelompok, dengan menggunakan sarung yang telah di persiapkan, dengan cara, sarung di gulung- gulung dan di iket bagian ujung nya sebagai senjata, untuk saling menyerang kelompok lawan.
Mirisnya lagi, Aksi ini kemudian berkembang menjadi lebih massif dan memanas, sehingga rekan-rekan ke dua kelompok makin banyak turun ke tengah jalan saling membantu untuk menyerang.
Mereka pun tidak hanya menggunakan sarung sebagai alat saling serang. Mereka juga memakai sreng dor atau petasan kembang api yang dilemparkan kepada lawan untuk mendesak mundur.
Bahkan terlihat ada beberapa orang yang terjatuh, dan tertinggal rekan-rekan nya, malah dikeroyok oleh kelompok massa lawan,
Tidak ada warga sekitar yang berani mencegah aksi perang sarung tersebut. Mereka pun kemudian melaporkan nya ke mapolsek kamal untuk di bubarkan.
" Kami dan warga sekitar tidak berani untuk di bubarkan, masyarakat takut di serang oleh mereka, aksi ini meresahkan warga sekitar, apa lagi pada jam 23: 00 WIB, pada saat warga sedang istrahat kata salah satu warga di sekitar TKP.
Petugas Polsek Kamal yang mendapat laporan dari warga, langsung mendatangi TKP, melihat polisi yang datang. Ratusan anak muda ini, kocar kacir melarikan diri dari petugas ke perkampungan warga.
Menurut Iptu Pariadi, Kapolsek Kamal membenarkan kejadian tersebut, setelah menerima laporan kami langsung menuju lokasi bersama anggota dan langsung membubarkan masyarakat yang berkumpul di tempat.
" Kami langsung kelokasi, kami belum sampai ratusan anak muda pada kabur ke perkampungan" kata Kapolsek
pihaknya sudah melakukan beberapa sosialisasi guna mencegah perilaku anarkis, dan berbahaya oleh anak-anak muda, yang sering terjadi saat momen bulan ramadhan. Seperti halnya perang sarung, tawuran, maupun terkait peredaran petasan.
Polisi pun menggandeng tokoh masyarakat, sekolah, tokoh agama dan kepala desa setempat serta warga untuk mencegah aksi brutal tersebut. Hal itu diungkap Kapolsek Kamal, Iptu Pariadi.
" Kami sebelumnya sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa, tokoh masyarakat, seta mendatangi sekolah sekolah di Kecamatan Kamal mensosialisasikan dan mengimbau agar siswa tidak melakukan kegiatan yang mengganggu kamtibmas. Mari kita isi bulan Ramadan ini dengan hal positif," tambahnya.
Pariadi menegaskan, jika aksi perang sarung kembali dilakukan, maka pihaknya tidak segan-segan melakukan upaya hukum. Sebab, perang sarung bisa membahayakan nyawa.
"Kami akan melakukan upaya hukum sesuai prosedur dan akan melakukan koordinasi dengan Polres Bangkalan," tandasnya.