KLB Campak Sumenep Dalam Angka, 20 Anak Meninggal Dunia, Puskesmas Dungkek Terendah Imunisasi

vaksinasi campak anak-anak di Sumenep
Sumber :

Sumenep-, Angka-angka dingin itu terdengar seperti deretan statistik, namun di baliknya tersimpan derai tangis, isak keluarga, dan tragedi kemanusiaan yang sedang melanda Kabupaten Sumenep. Sebanyak 2.782 orang telah menjadi suspek campak, dengan 205 di antaranya terkonfirmasi positif. Lebih memilukan, 20 jiwa, mayoritas anak-anak, harus meregang nyawa, meninggalkan luka mendalam bagi keluarga mereka.

31 Orang Napidana Lapas Pamekasan Resmi Jadi Guru Ngaji

 

Sementara itu, 2.688 pasien dinyatakan sembuh, tetapi masih ada 86 anak kecil yang kini terbaring lemah di sejumlah fasilitas kesehatan, berjuang melawan ganasnya virus yang seharusnya dapat dicegah dengan imunisasi.

Ibu Syifa Diciduk, Rahasia Pelarian Mulai Terkuak

 

Achmad Syamsuri, Kepala Bidang P2KP Dinkes Sumenep, dengan suara berat menyampaikan kondisi ini. Menurutnya, meski pemerintah telah menggelar vaksinasi Outbreak Response Immunization (ORI), capaian pelaksanaan baru mencapai 76,8%

Ribuan Warga Bangkalan Gelar Unras, Sempat Tegang Bupati Baru Temui Massa

 

“Ini bukan sekadar angka, ini tentang nyawa anak-anak kita. Setiap keterlambatan vaksinasi, setiap orang tua yang enggan membawa anaknya imunisasi, sama artinya dengan membiarkan campak merenggut korban baru,” ujarnya dengan nada tegas sekaligus prihatin.

 

Kini, Kabupaten Sumenep tengah berpacu dengan waktu. Di satu sisi, tenaga medis berjibaku menyelamatkan nyawa pasien kecil di ruang-ruang rawat yang penuh sesak. Di sisi lain, pemerintah daerah ditantang untuk mempercepat capaian imunisasi, menutup celah yang masih lebar di lapangan.

 

Sementara itu, Dari 26 puskesmas yang melakukan vaksinasi, Puskesmas Dungkek menjadi yang terendah, dengan target 2.362 sasaran, namun hingga kini baru berhasil mencapai 891 orang atau hanya 37,7%.

 

Di tengah derita ini, pertanyaan besar menggantung: Haruskah ada korban berikutnya, sebelum masyarakat benar-benar sadar bahwa imunisasi bukan pilihan, melainkan kebutuhan mendesak demi keselamatan generasi?