Usai Menkes Tinjau KLB Campak, Pasien Malah Pilih Kabur dari Sumenep
Selasa, 2 September 2025 - 15:01 WIB
Sumber :
Selain itu, pejabat Dinkes Sumenep menyebut fenomena ini bukan hal baru. “Bukan campak saja sih. Kadang kasus-kasus lain juga ke Pamekasan,” ujarnya. Pernyataan ini seolah menjadi pengakuan telanjang, bahwa masyarakat Sumenep memang sudah lama lebih percaya pada layanan kesehatan di luar kabupaten.
Baca Juga :
Kostum Tikus Berdasi Dilarang Tampil di Karnaval Bangkalan, Kebebasan Berekspresi Mati di Jalanan
Lucu tapi getir, KLB campak di Sumenep rupanya berhasil memperlihatkan fakta pahit, saat pejabat sibuk rapat, sosialisasi, dan pencitraan, masyarakat justru diam-diam memilih jalur aman dengan lari ke rumah sakit tetangga.
Sayangnya, faktanya berbeda, menurut dr. Nono Ifantono, di RSUD Mohammad Noer Pamekasan rata-rata ada delapan pasien campak asal Sumenep yang ditangani setiap hari.
Halaman Selanjutnya
Menanggapi hal tersebut, salah satu kelurga pasien S-L, menyindir, kalau memang fasilitas kesehatan di Sumenep sudah “cukup”, kenapa justru pasien lebih nyaman cari pengobatan ke luar daerah? Apakah ini sekadar soal jarak, atau sebenarnya ada hal yang jauh lebih serius, mulai dari pelayanan, kepercayaan, hingga kualitas penanganan?