Darurat Campak, Bangkalan Menempati Urutan ke-4 se-Jatim

Bangkalan Madura darurat wabah campak
Sumber :

Bangkalan – Kabupaten Bangkalan, Madura, kini berada dalam bayang-bayang darurat campak. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menempatkan Bangkalan pada peringkat keempat tertinggi kasus campak di Jawa Timur.

TBC Mewabah, 870 Terjangkit, 29 Warga Pamekasan Meninggal Dunia

Sejak Januari hingga Agustus 2025, tercatat 548 balita terpapar suspek campak, 60 di antaranya positif, bahkan satu balita meninggal dunia.

Suasana mencekam menyelimuti setiap desa. Orang tua berbondong-bondong mendatangi posyandu, wajah mereka dipenuhi ketakutan, khawatir anak mereka ikut menjadi korban wabah yang semakin meluas.

Jatuh di Perairan Raas, Sarmudi Ditemukan Meninggal Dunia

Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Nor Hotibah, menegaskan vaksinasi serentak digelar di seluruh desa untuk menghentikan laju penyebaran. Vaksin difokuskan kepada balita usia 9 hingga 59 bulan, kelompok paling rentan terinfeksi.

Meski sebagian anak sudah pernah divaksin sebelumnya, tenaga medis tetap mewajibkan vaksinasi ulang. Virus campak dinilai sangat agresif, mampu menyerang dan menyebar meski pada anak yang pernah mendapatkan imunisasi.

Sumenep KLB Campak, Jumlah Pasien Suspek Terus Meningkat

Berdasarkan data Kemenkes RI, Bangkalan kini sejajar dengan tiga daerah di Madura yang juga menjadi episentrum campak: Sumenep, Pamekasan, dan Sampang, disusul Surabaya, Jember, Sidoarjo, Lumajang, dan Probolinggo.

Wabah campak menjelma menjadi alarm bahaya kesehatan. Di tengah usaha keras petugas medis, rasa panik warga semakin tak terbendung. Bangkalan kini benar-benar berhadapan dengan ancaman yang tak boleh dianggap remeh.