Dasco Telepon Menkes, Wabah Campak di Sumenep Jadi Sorotan Nasional

vaksinasi campak anak-anak di Sumenep
Sumber :

Jakarta – Suasana semakin mencekam. Wabah campak yang melanda Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kian mengkhawatirkan setelah korban meninggal mencapai 17 anak dan lebih dari 2.100 anak terinfeksi. Kondisi ini membuat pemerintah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).

Menyikapi situasi tersebut, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengaku telah mengambil langkah cepat. Ia langsung menelepon Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk memastikan penanganan darurat segera dilakukan.

“Semalam saya langsung telepon dengan Menteri Kesehatan, dan segera meminta diambil langkah-langkah preventif,” kata Dasco di Gedung DPR RI, Selasa (26/8/2025), dengan nada serius.

Dasco yang juga Ketua Harian Partai Gerindra menekankan, tidak boleh ada kelambanan sedikit pun dalam menangani wabah ini. “Segera ambil langkah-langkah preventif agar hal tersebut bisa cepat tertanggulangi,” ujarnya tajam.

Sementara itu, Achmad Fauzi Wongsoyudo,Bupati Sumenep, menjelaskan, bahwa pihaknya telah mulai melaksanakan imunisasi massal (Outbreak Response Immunization/ORI) sebagai benteng terakhir menahan laju penyebaran. Program ini menyasar 74 ribu anak usia 9 bulan hingga 7 tahun.

Namun, data terbaru justru membuat situasi semakin genting. Hingga 24 Agustus 2025, jumlah kasus campak melonjak dari 2.035 menjadi 2.105 anak, menunjukkan penularan yang begitu cepat.

Kecemasan kini menyelimuti masyarakat. Orang tua berbondong-bondong membawa anak mereka ke pos kesehatan, sementara pihak medis bekerja tanpa henti. Di balik segala upaya itu, bayang-bayang angka kematian masih menghantui, seakan mempertegas bahwa Sumenep kini sedang berhadapan dengan ancaman wabah paling mematikan dalam dekade terakhir.

Salah satu wali murid, taman PAUD Rumah Pintar Sumenep, Yuliasih, berharap agar pihak pemerintah serius menangani wabah camapk ini, dirinya mengaku sangat cemas, sehingga sebagai orang tua, dirinya dapat mempercayakan penanganannya terhadap pemerintah.

" kami sangat cemas, sehingga pemerintah harus benar-benar serius menangani wabah ini ", pungkasnya

Napi Lapas Pamekasan Rutin Ngaji, Kalapas : Agar Bisa Jadi Guru/Ustadz