Demo Ricuh di DPRD Bangkalan, Bupati Diusir Massa Aksi

Bupati Bangkalan (topi hitam) ketika diusir oleh Mahasiswa
Sumber :

BANGKALAN – Suasana tegang mewarnai aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Cipayung Plus di Kantor DPRD Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Senin (1/9/2025). Kericuhan pecah ketika Bupati Bangkalan datang ke tengah massa untuk bergabung bersama jajaran Forkopimda. Kehadirannya justru memicu amarah, hingga para pendemo secara lantang meminta sang bupati meninggalkan lokasi.

Polisi Buru Ibu Kandung Bayi Syifa yang Ditemukan Tewas dalam Karung

 

Awalnya, aksi berjalan kondusif. Para mahasiswa dari HMI, PMII, IMM, GMNI, dan Himaba menyampaikan aspirasi mereka terkait sejumlah kebijakan nasional yang dianggap menyakiti rakyat, termasuk wacana kenaikan gaji anggota DPR RI, rencana kenaikan PPN menjadi 12 persen, hingga desakan agar RUU Perampasan Aset segera disahkan.

Berikut Kronologi Bayi Syifa Ditemukan Membusuk Didalam Karung

 

Namun suasana berubah panas begitu Bupati Bangkalan masuk ke tengah kerumunan. Sebagian massa menolak kehadirannya, meneriakkan yel-yel pengusiran, dan mendorong aparat keamanan agar segera mengeluarkan bupati dari barisan aksi. Ketegangan pun tak terhindarkan.

Bayi 8 Bulan Ditemukan Tewas Terpotong di Kamar Kos Arjasa, Sumenep

 

Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, yang memimpin langsung pengamanan, menurunkan 500 personel gabungan TNI-Polri untuk mengendalikan situasi. Meski dijaga ketat, massa tetap melakukan aksi bakar ban di tengah jalan, memblokir akses menuju Kantor Bupati dan Kantor Polres Bangkalan.

 

“Pembahasan kenaikan gaji wakil rakyat di tengah kondisi ekonomi rakyat yang masih terpuruk adalah bentuk pengkhianatan terhadap rasa keadilan. Kami menolak keras kebijakan itu,” teriak salah satu orator dari atas mobil komando.

 

Kericuhan di depan Gedung DPRD Bangkalan berlangsung hingga sore. Meski sempat memanas, aparat berhasil meredam massa agar tidak merangsek masuk ke ruang sidang dewan. Hingga berita ini diturunkan, situasi berangsur terkendali meski blokade jalan oleh mahasiswa belum sepenuhnya dibuka.