Terindikasi Terpapar Sumenep, 144 Anak di Pamekasan Suspek Campak, 2 Meninggal Dunia
Pamekasan - Sebanyak 144 belita di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa timur, Kamis (28/8/2025), terpapar campak, 2 orang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pamekasan, Saifudin mengungkapkan, data jumlah yang suspek atau dicurigai terpapar campak sejak 1 Januari hingga 26 Agustus 2025 mencapai 271 kasus.
"Namun setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan sebanyak 144 belita positif campak. Sedangkan yang meninggal saat ini sudah 2 orang," ungkap Saifudin.
Menurutnya, dua belita yang meninggal positif campak terdiri dari 1 laki-laki dan 1 orang perempuan.
"Untuk penyebaran pasien campak terbanyak itu di wilayah Puskesmas Penaguan sebanyak 27 kasus, Sopaah sebanyak 19 kasus dan paling sedikit kasus campak di wilayah Puskesmas Pegantenan yaitu 1 kasus," paparnya.
Saifudin menyebut, kasus campak ini sebenarnya bisa cepat aditangani dengan kesadaran semua masyarakat terhadap kesehatan. Terlebih bagi yang memiliki bayi baru lahir.
"Masyarakat itu harus sadar, terlebih yang memiliki bayi baru lahir dengan usia 9 bulan untuk segera dilakukan pemeriksaan dan memberikan vaksinasi campak sehingga bisa memberikan perlindungan aktif kepada anak-anak agar tidak terpapar campak," ucap Saifudin.
Sedangkan bagi anak-anak yang sudah terkena campak, bagi orang tua secepatnya untuk membawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat agar bisa cepat obati.
"Karena penyakit ini berpotensi timbul komplikasi otak dan paru-paru serta menyebapkan kematian," imbuhnya.
Anak-anak yang terkena campak itu karena sejak awal tidak melakukan vaksinasi ke posyandu masing-masing desa.
"Saat ini kami rutin melakukan vaksinasi melalui seluruh puskesmas dengan cara lewat posyandu ke setiap desa di wilayah pamekasan. Hal itu untuk mencegak terjangkitnya anak di usia dini terjangkit penyakit campak," pungkasnya.