Peredaran Rokok Ilegal Picu Polemik Lintas Institusi, GARDASATU: Pemerintah Harus Hadir sebagai Solusi
Surabaya — Polemik peredaran rokok ilegal di Jawa Timur terus bergulir tanpa ujung. Fenomena ini bahkan digambarkan dengan istilah kekinian: “semakin ke sini, semakin gitu”. Tak dapat dipungkiri, aktivitas peredaran rokok ilegal di wilayah ini telah menyerupai segitiga mata rantai yang saling terhubung namun sulit diputus.
Ketua Umum Garuda Sakti Bersatu (GARDASATU) Jawa Timur, Badrul Aini, menyoroti dampak serius dari peredaran rokok ilegal terhadap stabilitas institusi penegak hukum.
“Peredaran rokok ilegal semakin lama, semakin berpotensi menciptakan jurang (gap) antar institusi penegak hukum. Banyak kasus yang bisa dijadikan contoh. Oleh karena itu, kami akan mengambil langkah strategis agar stabilitas penegakan hukum tidak terkontaminasi oleh kepentingan personal dan hal-hal yang remeh,” tegas Badrul Aini.
Menurutnya, GARDASATU tengah menginisiasi dialog lintas sektor yang melibatkan institusi yang memiliki otoritas di bidang peredaran dan pengawasan produk hasil tembakau. Tujuannya, membangun wadah solutif yang menghadirkan negara secara lebih bijak tanpa mengorbankan pertumbuhan ekonomi mikro di lapisan bawah.
“Bagaimanapun ceritanya, industri rokok ini memiliki dampak ekonomi positif bagi masyarakat terdampak. Namun, di sisi lain, negara punya sistem hukum yang harus dijalankan sesuai Undang-Undang. Kami akan bergerak dan bersikap agar terjadi keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan supremasi hukum,” ujarnya.
Badrul Aini juga menyebut, pihaknya telah menginstruksikan seluruh jajarannya, khususnya di Jawa Timur, untuk memantau dan merespons dinamika yang ada. Menurutnya, sejumlah letupan kecil yang akhir-akhir ini muncul justru berpotensi memicu instabilitas sosial dan kelembagaan bila tidak segera ditangani secara menyeluruh.
“Kami ingin mendorong agar pemerintah hadir sebagai fasilitator solusi, bukan justru memperkeruh atau mempersempit ruang hidup ekonomi masyarakat kecil. Perlu sinergi, bukan saling serang,” pungkasnya.