POLEMIK ROKOK ILEGAL, GARDASATU JATIM: DJBC HARUS BERSIHKAN “SAPUNYA” TERLEBIH DAHULU
“Di Madura saja, masih banyak perusahaan rokok (PR) yang hanya sekadar menitipkan papan nama. Sementara kegiatan produksinya nihil. Masa Bea Cukai tidak tahu?” sindirnya tajam.
Lebih lanjut, Pausi menambahkan bahwa GARDASATU telah melakukan kajian mendalam terhadap sejumlah pola yang mencurigakan, termasuk kedekatan oknum Bea Cukai dengan tokoh-tokoh besar dari sejumlah pabrik rokok ternama di Jawa Timur.
“Kami mendesak Dirjen Bea Cukai untuk turun tangan langsung. Persoalan ini sudah terlalu lama dibiarkan, dan kami sedang menyiapkan surat resmi untuk audiensi. Ini bukan hanya soal pelanggaran hukum, tapi juga tentang moralitas institusi negara,” pungkasnya.
Dengan kondisi tersebut, GARDASATU menilai perlu adanya pembersihan internal yang serius di tubuh Bea Cukai. “Sebelum menertibkan luar, bersihkan dulu ‘sapunya’. Kalau tidak, sampai kapan pun rokok ilegal akan terus bercokol,” tutup Pausi.