Pulau Kangean Darurat Narkoba, BNN Diminta Segera Turun Tangan
Sumenep – Ancaman peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Pulau Kangean kini memasuki fase yang sangat mengkhawatirkan. Kasus demi kasus terus bermunculan dan menunjukkan peningkatan yang signifikan, hingga pada titik yang dinilai darurat oleh warga setempat.
Salah satu pemuda Kangean, Yanto, menyampaikan keprihatinannya atas maraknya peredaran sabu di wilayah tersebut. Bahkan, menurutnya, aktivitas konsumsi narkoba kini terjadi secara terang-terangan, bahkan di lingkungan fasilitas vital seperti rumah sakit.
" Ini sudah darurat. Konsumsi sabu dilakukan terbuka di sekitar Rumah Sakit Abuya. Penanganan khusus dari aparat dan pemerintah pusat, terutama BNN, sangat dibutuhkan segera," ujar Yanto.
Lebih lanjut, Yanto menambahkan bahwa di Kangean saat ini, narkoba dapat diperoleh semudah membeli kacang di warung kopi. Para pengedar sudah dikenal luas, dan jaringan bandar telah menyebar dengan leluasa.
" Kami melihat lemahnya pengungkapan kasus oleh aparat justru menimbulkan kecurigaan akan adanya keterlibatan oknum. Ini tidak bisa dibiarkan. Sudah puluhan tahun kondisi ini terjadi, dan generasi muda kita yang jadi korban," tegasnya.
Masyarakat juga mengkhawatirkan masuknya sabu-sabu yang sebelumnya ditemukan di wilayah Masalembu ke Kangean. Mereka menuntut adanya tindakan nyata seperti razia, operasi besar-besaran, dan penangkapan terhadap bandar-bandar narkoba yang beroperasi di wilayah tersebut.
"BNN untuk apa dibentuk kalau diam saja saat Kangean dibiarkan tenggelam dalam peredaran narkoba? Pemerintah jangan lemah. Ini soal masa depan anak bangsa," pungkas Yanto.
Masyarakat Pulau Kangean berharap agar pemerintah pusat, khususnya BNN, segera turun tangan dan menetapkan status Darurat Narkoba untuk wilayah ini. Penegakan hukum yang tegas dan bersih dari intervensi oknum sangat dinanti demi menyelamatkan moral generasi mendatang.