Pasar Keris Sumenep Sudah Merambah Mancanegara
Sumenep - Penobatan sebagai Kota Keris oleh UNESCO, Kabupaten Sumenep diketahui memiliki jumlah Empu yang cukup banyak, yakni mencapai 700 lebih Empu/pengrajin keris, yang hingga hari ini tetap dilestarikan dan menjadi komiditi baru dikalangan Empu/pengrajin Keris.
Pusaka Keris Sumenep menjadi trend komoditi baru yang cukup menjanjikan dikalangan Empu/Pengrajin, hal tersebut dapat diamati dari aktivitas pengiriman barang secara massive dibeberapa jasa pengiriman, dimana disetiap harinya jumlah pengiriman keris Sumenep mencapai puluhan.
Menurut Empu muda, Feriyanto, menjelaskan bahwa rata-rata para Empu keris di Sumenep ini selalu melakukan kegiatan produksi, sehingga sangat Nampak bahwa pemesan diluar sana cukup banyak, dan bahkan menurutnya para Empu juga tidak jarang mendapatkan pesanan keris dari luar negeri.
" kami selalu melakukan produksi keris setiap harinya, pemesan cukup banyak, seperti pesanan dari Surabaya, Solo dan Yogyakarta, dan bahkan dari luar negeri, seperti Belanda, Filipina, Malaysia dan masih banyak lainnya, pun kerap memesan ke teman-teman Empu Sumenep ",
terang Feriyanto.
Feri menjelaskan bahwa yang menjadi penyebab cukup banyaknya pemesanan keris Sumenep ada beberapa faktor menurutnya, yaitu dari sisi kemampuan para Empu Keris Sumenep yang dapat mengerjakan berbagai dapur keris se-Nusantara, khususnya keris dapur Sumenep, yang secara nilai seni, memiliki perpaduan dan keharmonisan guratan pamor, yang penuh makna, harapan dan do'a. Selain itu menurutnya, dengan kemajuan tekhnologi rata-rata Empu Muda Sumenep, memanfaatkan fitur pasar digital dan fasilistas media social, yang menurutnya para pemesan sangat signifikan difitur digital tersebut.
Menaggapi hal tersebut, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, mengaku sangat mengapresiasi atas antusiasme para Empu/pengrajin Keris, yang menurutnya budaya Keris Sumenep, tidaknya memiliki nilai sejarah dan budaya, melainkan memiliki nilai jual yang berdampak positif terhadap perekonomian warga Sumenep, khususnya bagi para Empu. selain itu menurutnya bahwa berdasarkan laporan, dibeberapa Desa yang memiliki jumlah Empu keris terbanyak, seperti, Desa Palongan, Aeng tong-tong dan Aeng Baja Raja, cukup banyak wisatawan dari luar daerah yang berkunjung, untuk menyaksikan langsung proses pembuatan Keris.
" sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui, begitulah perumpamaan potensi Keris Sumenep, dan kami (pemerintah) akan berinovasi memikirkan cara tentang bagaimana agar dapat mendukung kemajuan dunia perkerisan Sumenep kedepannya ", ungkap Achmad Fauzi Wongjudo.