Sejumlah Petugas Dapur MBG di Sumenep Mengundurkan Diri, Apa Penyebabnya?
Sumenep – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sumenep, Madura, tetap dilaksanakan sesuai jadwal sejak diluncurkan pada Senin (13/1/2025). Namun, belakangan ini sejumlah petugas dapur MBG memutuskan untuk mengundurkan diri. Sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengungkapkan bahwa banyak karyawan yang memilih berhenti karena beban kerja yang sangat berat.
Selain itu, masalah lainnya adalah ketidakjelasan terkait upah yang akan diterima oleh para petugas dapur MBG. “Pekerjaan paling berat itu mencuci kotak makanan, mulai pukul 13.30 WIB hingga 01.00 WIB dini hari,” ungkap narasumber tersebut.
Setiap petugas dapur MBG memiliki tugas yang berbeda, mulai dari memasak, menyiapkan makanan, hingga mencuci kotak makan. Petugas yang bertugas memasak, lanjut narasumber, bekerja mulai pukul 01.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB.
Namun, meskipun harus bekerja keras, beberapa petugas dapur MBG bahkan tidak diberi makan, sehingga terpaksa harus mengonsumsi sisa makanan yang tidak dimakan oleh siswa. Pada hari pertama pelaksanaan program MBG, sekitar empat petugas yang bertugas mencuci kotak makan mengundurkan diri karena sudah tidak mampu menanggung beban kerja yang berat. Akibatnya, dari 16 petugas cuci kotak makan, hanya tersisa 12 orang.
Terkait masalah upah, narasumber mengatakan bahwa tidak ada kejelasan tentang berapa besar gaji yang akan diterima. “Tidak ada informasi terkait gaji yang jelas. Kami hanya diberi tahu bahwa pekerjaan ini dihitung sebagai relawan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumenep, Mohammad Kholilurrahman, mengonfirmasi bahwa beberapa petugas memilih mengundurkan diri. Namun, dia menegaskan bahwa jumlahnya tidak banyak, hanya satu atau dua orang saja. Saat ditanya alasan pengunduran diri tersebut, Kholilurrahman mengaku tidak mengetahui dengan pasti. “Ya gimana lagi, kalau sudah mau berhenti, ya kami tidak bisa berbuat apa-apa,” ujarnya singkat.
Terkait masalah upah, Kholilurrahman menjelaskan bahwa pembayaran untuk petugas dihitung harian, namun akan dibayarkan secara bulanan. “Insya Allah ada pembayaran, hitungannya harian, tetapi nanti dibayarkan setiap bulan,” pungkasnya.