SAR Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes di Sidoarjo Resmi Ditutup Hari Ini
Sidoarjo-, Operasi SAR Runtuhnya Gedung Pondok Pesantren Al-Khozini, Budhuran Sidoarjo resmi ditutup pada hari kesembilan, Selasa (07/10). Operasi ini ditutup langsung oleh Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii saat Apel Penutupan Operasi SAR yang dihadiri seluruh unsur yang terlibat dalam sembilan hari operasi SAR juga Sekda Jawa Timur, Adhy Karyono, yang mewakili Gubernur Jawa Timur, Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, Direktur DSDD BNPB, Agus Rianto, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing, Dandim 0816/Sidoarjo, Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Forkopimda Sidoarjo, Perwakilan Ponpes Al Khoziny, serta jajaran pimpinan tinggi Basarnas.
Penutupan Operasi SAR ini diputuskan setelah tidak ada lagi korban yang ditemukan setelah penemuan korban terakhir pada Senin (06/10) pukul 21.03 WIB kemarin. Ia juga menjelaskan bahwa pembongkaran material reruntuhan demi pencarian korban juga telah mencapai 100 %.
“Atas dasar Undang Undang serta pertimbangan dan masukan dari semua pihak maka saya Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan selaku Search Coordinator, pada hari ini Selasa 7 Oktober 2025 dengan ini menyatakan Operasi SAR Kondisi Membahayakan Manusia Bangunan Runtuh atau Collapse Structure Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo ditutup” jelasnya
Pada tahap akhir pencarian, tim SAR melakukan pengecekan ulang dan memastikan lagi tidak ada tanda – tanda keberadaan korban. Operasi SAR ditutup dengan data korban terakhir dalam kejadian ini tercatat ada 171 orang korban 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia diantaranya termasuk 8 body part yang ditemukan. Seluruh jenazah korban yang berhasil dievakuasi dari lokasi reruntuhan telah diserahkan kepada Tim DVI Polda Jawa Timur untuk dilakukan proses identifikasi.
Dalam apel penutupan ini, Kabasarnas juga memberikan apresiasi kepada seluruh instansi dan unsur SAR yang tergabung dalam proses pencarian sejak hari pertama. Kabasarnas memberikan piagam penghargaan kepada perwakilan unsur SAR atas kerja keras dan kolaborasi selama operasi SAR ini.
“Selaku Kepala Basarnas, saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh unsur Tim Gabungan SAR Nasional yang telah bekerja tanpa kenal lelah” ucapnya.
Adapun unsur yang terlibat dalam operasi SAR ini antara lain BASARNAS, BNPB, Kantor SAR Surabaya, BSG, Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Yogyakarta, BPBD Prov Jatim, unsur TNI dan POLRI, BPBD kab Sidoarjo, BPBD kota Surabaya, SAR Surabaya, BDRT 27, PMI, DAMKAR kab Sidoarjo, DAMKAR kota Surabaya, PT Gun, PT Freeport Indonesia, PT Bumi Suksesindo, Rendan, TSA Gerpik, SAR MTA, Banser, DMC, Hujung Galuh Rescue, Kanjuruhan Rescue, IOF Rescue, Rescue 79, RESOB, BAZNAS, LPBI NU, SDI, SAR Astra, MDMC, Jasa Marga, BAZNAS, Resita, Rescue 020, Relawan Sese, Semar, SAR Kanjuruhan, SAR Relindo, BJC, RBC, Nawasena, dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya. (Hms) operasi SAR juga Sekda Jawa Timur, Adhy Karyono, yang mewakili Gubernur Jawa Timur, Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, Direktur DSDD BNPB, Agus Rianto, Kapolresta Sidoarjo, Kombes Pol. Christian Tobing, Dandim 0816/Sidoarjo, Letkol Czi Shobirin Setio Utomo, Kalaksa BPBD Jatim, Gatot Soebroto, Forkopimda Sidoarjo, Perwakilan Ponpes Al-Khoziny, serta jajaran pimpinan tinggi Basarnas.
Penutupan Operasi SAR ini diputuskan setelah tidak ada lagi korban yang ditemukan setelah penemuan korban terakhir pada Senin (06/10) pukul 21.03 WIB kemarin. Ia juga menjelaskan bahwa pembongkaran material reruntuhan demi pencarian korban juga telah mencapai 100 %.
“Atas dasar Undang Undang serta pertimbangan dan masukan dari semua pihak maka saya Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan selaku Search Coordinator, pada hari ini Selasa 7 Oktober 2025 dengan ini menyatakan Operasi SAR Kondisi Membahayakan Manusia Bangunan Runtuh atau Collapse Structure Pondok Pesantren Al Khoziny Buduran Sidoarjo ditutup” jelasnya
Pada tahap akhir pencarian, tim SAR melakukan pengecekan ulang dan memastikan lagi tidak ada tanda – tanda keberadaan korban. Operasi SAR ditutup dengan data korban terakhir dalam kejadian ini tercatat ada 171 orang korban 104 orang selamat dan 67 korban meninggal dunia diantaranya termasuk 8 body part yang ditemukan. Seluruh jenazah korban yang berhasil dievakuasi dari lokasi reruntuhan telah diserahkan kepada Tim DVI Polda Jawa Timur untuk dilakukan proses identifikasi.
Dalam apel penutupan ini, Kabasarnas juga memberikan apresiasi kepada seluruh instansi dan unsur SAR yang tergabung dalam proses pencarian sejak hari pertama. Kabasarnas memberikan piagam penghargaan kepada perwakilan unsur SAR atas kerja keras dan kolaborasi selama operasi SAR ini.
“Selaku Kepala Basarnas, saya menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh unsur Tim Gabungan SAR Nasional yang telah bekerja tanpa kenal lelah” ucapnya.
Adapun unsur yang terlibat dalam operasi SAR ini antara lain BASARNAS, BNPB, Kantor SAR Surabaya, BSG, Kantor SAR Semarang, Kantor SAR Yogyakarta, BPBD Prov Jatim, unsur TNI dan POLRI, BPBD kab Sidoarjo, BPBD kota Surabaya, SAR Surabaya, BDRT 27, PMI, DAMKAR kab Sidoarjo, DAMKAR kota Surabaya, PT Gun, PT Freeport Indonesia, PT Bumi Suksesindo, Rendan, TSA Gerpik, SAR MTA, Banser, DMC, Hujung Galuh Rescue, Kanjuruhan Rescue, IOF Rescue, Rescue 79, RESOB, BAZNAS, LPBI NU, SDI, SAR Astra, MDMC, Jasa Marga, BAZNAS, Resita, Rescue 020, Relawan Sese, Semar, SAR Kanjuruhan, SAR Relindo, BJC, RBC, Nawasena, dan sejumlah organisasi potensi SAR lainnya.