TANGIS KEPULAUAN UNTUK KEADILAN: MASYARAKAT KUMPULKAN DONASI HASIL ALAM UNTUK KAWAL KASUS BSPS
“Kami lelah menunggu. Pelaku korupsi masih bebas tertawa. Sementara kami, rakyat kecil, hanya bisa menatap reruntuhan harapan,” ujar Surahmano, warga Kecamatan Kangayan, dengan mata berkaca-kaca.
Ia mengungkapkan bahwa masyarakat memutuskan untuk mengumpulkan donasi dari hasil alam mereka yang terbatas, meski di tengah kesulitan ekonomi yang makin berat. “Kami tahu ini tak seberapa, tapi ini suara kami. Ini bukti bahwa kami tak tinggal diam melihat keadilan diinjak-injak,” lanjutnya.
Mereka berencana menjual hasil donasi ini untuk bekal menuju Kejaksaan Agung di Jakarta. Jika perlu, mereka akan berkemah di sana—di halaman hukum yang kini mereka pertanyakan keberpihakannya.
“Kami ingin memastikan penegak hukum tidak masuk angin. Kalau mereka bisa disuap oleh pelaku korupsi, maka kami ingin lebih dulu memberikan yang kami punya. Mungkin dengan sedikit jagung dan ikan asin, mereka bisa mendengar jeritan kami,” tutur Surahmano lirih.