Kerapan Sapi Ricuh, Warga Keluarkan Sajam dan Senpi di Arena Pacuan

Pendukung kerapan sapi di Bangkalan
Sumber :

Bangkalan-, Ajang kerapan sapi perebutan tiket Piala Presiden 2025 tingkat Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur, mendadak ricuh dan viral di media sosial. Keributan antarpendukung di Stadion Kerapan Sapi Moh. Noer itu bahkan sempat memunculkan aksi warga yang menghunus senjata tajam, hingga terlihat seorang sipil mengeluarkan benda diduga senjata api dari pinggangnya.

Truck Guling Timpa Rumah Warga, 2 Balitq Tewas

 

Kericuhan terjadi di garis finish pacuan, Minggu (21/9/2025), diduga akibat salah paham terkait garis start. Suasana makin memanas ketika puluhan orang memasuki arena pacuan, membuat kondisi kian mencekam.

HEBOH,TENDA PERINGATAN MAULID NABI DI BANGKALAN ROBOH

 

Di tengah kekacauan, sebuah mobil ambulans masuk arena untuk mengevakuasi seorang korban luka. Saksi mata menyebut korban mengalami cedera serius, hingga jari kaki nyaris putus. Namun panitia penyelenggara membantah luka tersebut akibat senjata tajam. “Korban terluka karena terinjak sapi yang berusaha berontak di garis start, bukan karena senjata tajam,” jelas Hendra Gema, panitia penyelenggara dari Disbudpar Kabupaten Bangkalan.

HEBOH, TENDA PERINGATAN MAULID NABI DI BANGKALAN ROBOH

 

Menurut panitia, meski insiden ini disayangkan, keributan saat kerapan sapi kerap terjadi hanya karena salah paham antarpendukung. Beruntung, suasana cepat mereda setelah tokoh masyarakat turun langsung menengahi kedua belah pihak.

 

Panitia memastikan pertandingan tetap berjalan hingga selesai. “Kerapan sapi ini bagian dari seleksi tingkat kabupaten untuk memperebutkan tiket menuju Piala Presiden 2025. Nantinya, enam pasang sapi terbaik dari Bangkalan akan bertanding bersama perwakilan dari empat kabupaten di Madura,” ujar Hendra.

 

Insiden ini memicu banyak sorotan publik, terutama karena video keributan cepat menyebar di media sosial. Meski sempat diwarnai insiden mencekam, ajang kerapaan sapi tetap dilanjutkan hingga babak penentuan.